Sumber : Reuters
Jakarta, tvrijakartanews - Para ilmuwan menemukan karang terbesar di dunia, yang dapat dilihat dari luar angkasa, di Kepulauan Solomon. Karang raksasa ini berukuran tiga kali lebih besar dari pemegang rekor sebelumnya dan diperkirakan berusia sekitar 300 tahun.
Ilmuwan dari tim National Geographic Pristine Seas tengah meneliti kesehatan lingkungan laut Kepulauan Solomon saat mereka menemukan hal tersebut. Saat sinematografer bawah laut, Manu San Felix, pertama kali melihat karang raksasa tersebut, ia mengira itu adalah bangkai kapal karena ukurannya yang besar.
"Nah, saat Anda berada di dalam air dan berkesempatan untuk melihatnya, itu terlihat jelas karena ukurannya yang sangat besar. Dan saya ingat pertama kali saya melihatnya, pada detik pertama saya menyadari bahwa saya sedang mencari sesuatu yang unik karena ukurannya yang sangat besar," jelas Manu, dikutip dari reuters (16/11/2024)
Pakar karang tim tersebut, Eric Brown, mengatakan bahwa penemuan tersebut luar biasa, dengan pengalaman konservasi yang telah ia lakukan dengan tim selama 15 tahun.
"Ini adalah inisiatif komunitas. Kami tidak tahu bahwa ada sesuatu yang luar biasa di bawah laut, tetapi yang ada dalam pikiran kami adalah bahwa kami ingin melestarikan lingkungan laut kami untuk masa depan anak-anak kami. Dan sekarang upaya itu membuahkan hasil. Upaya itu membuahkan hasil. Dan saya yakin penemuan ini pasti akan menempatkan Pulau Malaulalo dan Three Sisters dan tentu saja Kepulauan Solomon di peta," katanya.
Eric Brown, menambahkan bahwa penemuan ini merupakan pengingat akan pentingnya terumbu karang dan meningkatnya kebutuhan akan tindakan untuk menyelamatkan lautan dunia.
“Sekarang, pentingnya menemukan karang seperti ini, Anda tahu, lebih dari sekadar menikmati momen dan melihat organisme luar biasa ini, yaitu karang raksasa, karena hal ini tidak hanya memikat hati dan pikiran orang-orang seperti melihat sesuatu yang ajaib, tetapi juga benar-benar menyoroti pentingnya terumbu karang di seluruh dunia, betapa pentingnya peran penting mereka dalam ekosistem,” tambah Eric.